“kemudian
sesudah ilmu dan percobaan menjadi lebih sempurna,sesudah manusia melemparkan
sebagian atau sekalian dari kepicikan otak (dogma, kepercayaan-kepercayaan
agama), setelah manusia menjadi lebih cerdas dan dapat memikirkan soal
pergaulan hidup, pertentengan kelas disediakan kepada pengetahuan yang nyata. Dalam
perjuangan untuk keadilan dan politik, manusia tidak membutuhkan atau tidak
mencari-cari Tuhan lagi, atau ayat-ayat kitab agama, tetapi langsung menuju
sebab yang nyata yang merusakan dan memperbaiki kehidupannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar